I am a Dreamer ...
Jumat, 09 September 2011
Aku Hanya Akan Memberimu Berbotol-botol Air Mineral
Suatu hari aku terbangun. Mataku terasa berat. Bergegas ku meraih handuk dan menuju kamar mandi. Setelah siap dengan seragam abu-abu putihku, aku segera berangkat ke sekolah. Mententeng beberapa buku dalam tasku. Di sekolah ku jumpai sahabat2 terbaikku, dan juga seorang cowok kesayanganku. Beberapa jam kemudian, aku dan teman-temanku berjalan menuju kantin, perut terasa lapar tanpa dapat di kompromi lagi. Kruyukk .. kruyukk .. lambung ini terus saja berkokok seperti ayam tercekik.
Sampai di kantin, ku lihat ada mas-mas penjaga sekolah sedang menyeruput kopi hitam legam sehitam terasi. Di sampingnya ada seorang guru sedang meneguk teh ke dalam mulutnya, serta ada juga seorang anak perempuan dengan segelas susu di tangannya.
Pikiranku mulai berimajinasi. Kali ini untuk seseorang yg selalu menemaniku.
Kopi. aku tidak akan memberimu secangkir kopi pada pagi hari. Karena kopi mengandung 85 mg kafein dalam setiap cangkirnya. Itu dapat membuatmu merasa pusing, jantung berdebar, berkeringat, gelisah, dehidrasi, dan susah tidur.
Aku juga tidak akan memberimu secangkir teh pada siang hari. Karena mengkonsumsi teh setelah makan dapat menyebabkan anemia. karena akan mengurangi daya serap sel darah terhadap zat besi sebesar 64 %. Teh juga mengandung kafein, meski tidak sebanyak kopi.
Aku pula tidak akan menyediakanmu segelas susu hangat pada malam hari. Karena itu akan menyebabkanmu kelebihan lemak dan jadi pengantuk.
Aku hanya akan memberimu air mineral sebanyak yang kamu butuhkan. Karena buat aku, air mineral adalah air yang paling jujur. Jernih tanpa campuran, tanpa efek samping, serta dapat membersihkan segala racun dalam tubuhmu. Dengan semua kejujuran rasa, tanpa kepalsuan. Perasaanku, hanya akan jernih dan tak terlihat seperti air mineral. Tapi aku berjanji, bahwa itu nyata! Meski mungkin hanya aku yg mampu merasakannya. Aku hanya ingin menjadi sosok sederhana seperti itu. Bukan dengan aroma khas dari kopi, yang dapat membuatmu kecanduan dengan ke-khas-annya. Atau dengan teh, dengan segala tipu elegannya. Bukan pula dengan susu, dengan segala kenikmatan palsu yang begitu keruh. Aku hanya akan memberikanmu berbotol-botol air mineral sebanyak yang kamu mau.
Teettt .. teeett ..
Langsung ku beranjak pergi dari tempat dudukku, serta meninggalkan mereka dengan semua objek2 imajinasiku.
Senin, 15 Agustus 2011
sesuatu darinya ..
Hari beranjak pagi, seperti biasa ku jalani hari-hariku yang monoton ini. Hari senin hari yang menyebalkan bagiku, rasanya tak ada sedetikpun waktu ku untuk bersantai, menikmati indahnya hidup. Sejenak ku berpikir inikah hidup?? Sungguh membosankan. Ada waktu dimana aku merasa sangat sendiri, tak bisa tertawa lepas, marah tanpa sebab, dan terkadang ingin menangis meski tak tau apa yang harus ditangisi :’).
hariku semakin monoton dengan perubahannya.. yupp bidadari tak bersayapku ini mulai berubah. Sepertinya aku hanya angin lalu baginya terkadang, kesal hatiku, but its OK.. . Dia bukanlah sesosok gadis primadona di sekolah, juga bukan gadis dari orang bernama. Tp seorang gadis dengan sejuta kesederhanaan. Dengan dia ku buat cerita sederhana penuh makna. Hari.hariku mulai cerah.. hari berganti hari.. satu bulan, dua bulan, tiga bulan sampai delapan bulan kulalui hari bersamanya.. suatu hari bidadari sayapku berkata..”beb, kamu pengen sama aku berapa bulan??”.. hati mulai bingung untuk menjawab.. mungkin yang ada di dalam benaknya aku menjawab.. aku pengen sama kamu 7 bulan.. 8 bulan.. sampai berbulan.bulan.. jawaaban yang sederhana memang. Tapi itulah dia..
Hari berganti hari.. Nampak kulihat dia mulai berubah.. semakin jarang dia memberikan kesejukan untukku, imajinasiku dan semua fantasiku bersamanya.. hmm.. adakah yang salah denganku?? Bosankah padaku?? Its oke, aku memang bukanlah sesosok malaikat yang slalu disampingmu, aku hanya lelaki brengsek dengan ribuan kata gombal untukkmu.. aku=buaya. Sejenak ku hirup udara dinginnya pagi. Tersadar bahwa aku mulai berimajinasi dan bermain dengan fantasiku.. sungguh aku merindukan saat saat itu..:’)
28 JULY 2011
hariku semakin monoton dengan perubahannya.. yupp bidadari tak bersayapku ini mulai berubah. Sepertinya aku hanya angin lalu baginya terkadang, kesal hatiku, but its OK.. . Dia bukanlah sesosok gadis primadona di sekolah, juga bukan gadis dari orang bernama. Tp seorang gadis dengan sejuta kesederhanaan. Dengan dia ku buat cerita sederhana penuh makna. Hari.hariku mulai cerah.. hari berganti hari.. satu bulan, dua bulan, tiga bulan sampai delapan bulan kulalui hari bersamanya.. suatu hari bidadari sayapku berkata..”beb, kamu pengen sama aku berapa bulan??”.. hati mulai bingung untuk menjawab.. mungkin yang ada di dalam benaknya aku menjawab.. aku pengen sama kamu 7 bulan.. 8 bulan.. sampai berbulan.bulan.. jawaaban yang sederhana memang. Tapi itulah dia..
Hari berganti hari.. Nampak kulihat dia mulai berubah.. semakin jarang dia memberikan kesejukan untukku, imajinasiku dan semua fantasiku bersamanya.. hmm.. adakah yang salah denganku?? Bosankah padaku?? Its oke, aku memang bukanlah sesosok malaikat yang slalu disampingmu, aku hanya lelaki brengsek dengan ribuan kata gombal untukkmu.. aku=buaya. Sejenak ku hirup udara dinginnya pagi. Tersadar bahwa aku mulai berimajinasi dan bermain dengan fantasiku.. sungguh aku merindukan saat saat itu..:’)
28 JULY 2011
Selasa, 19 Juli 2011
Namaku Hind Sausan
Di suatu malam yang mengerikan, hujan lebat dan penuh gemuruh petir. Seorang ibu hamil sedang bersusah payah menembus terjangan badai yang begitu menakutkan. Pergi meninggalkan anaknya yang kala itu sedang berumur sekitar 7 tahun. Mencari sang suami yang entah pegi ke mana. Dengan perjuangan keras akhirnya si ibu berhasil bertemu suaminya dan segera melesat menuju rumah sakit. Karena sesosok janin telah memaksa keluar dari persembunyiannya selama 9 bulan terakhir. Singkat cerita, si gadis mungil itu berhasil keluar dari tubuh ibunya, melihat indahnya dunia, dan merasakan semilir angin bebas yang menyegarkan.
Si ayah bingung akan memberi nama apa untuk buah hatinya ini. Tiba-tiba seorang kerabat dekat datang dan mengusulkan sebuah nama. Yang mungkin sedikit aneh tapi begitu unik. HIND SAUSAN. Si ayah dan si ibu mengerutkan kening. Apa arti nama itu? Hanya itu yang berkelut di hati masing-masing orang yang berada di sana. Akhirnya si kerabat segera menjelaskan bahwa HIND SAUSAN itu berasal dari AL-QUR’AN yang berarti BUNGA TERATAI. Lalu si ayah dan ibu menambahkan nama ASRI di belakangnya, yahh .. Asri merupakan gabungan dari nama si Ayah dan si Ibu. Ajaib! Sekarang namanya bertambah satu kata menjadi HIND SAUSAN ASRI. Yang artinya pun berubah menjadi BUNGA TERATAI YANG INDAH. Wahh wahh .. memang benar-benar indah! (hehehe…)
Tapi sialnya, saat akan mencatatkan nama itu ke dalam akta kelahiran, si pencatat tidak mencantumkan nama ASRI di akhir nama! Ohh, musibah! Bagaimana bisa dia seenaknya mengubah nama seseorang tanpa membicarakannya dulu. Bahkan dia tidak ikut merasakan penderitaan sang ayah saat merawat ibu. Dan sekarang??? Dengan semena-mena dia mengubah nama seorang balita malang yang tak berdosa. Maka jadilah nama si bayi. (hanya) Hind Sausan.
Keluarga bingung akan memberi nama panggilan apa untuk bayi ini. Hind??? No! Sausan??? Apalagi! No no no! akhirnya setelah melewati berbagai rapat sengit, di putuskan bahwa nama panggilannya adalah ACHI. ASRI = ACHI. Begitulah si ibu membuat penjelasannya.
Hind Sausan tumbuh menjadi gadis yang biasa-biasa saja. Seperti anak-anak lain. Nothing special. Tapi hidupnya penuh keceriaan. Sehingga semuanya terasa begitu indah. Setiap kali dia bertemu dengan orang baru, lingkungan baru, situasi baru, tempat baru, atau apa pun yang baru (kecuali pakaian baru, sepatu baru, dsb), Ia harus selalu memperkenalkan diri di sertai dengan penjelasan panjang yang beretele-tele. Bukan untuk menceritakan tentang hobi, cita-cita, dsb. Tapi sebuah deskripsi panjang mengenai namanya. CUMA UNTUK NAMA! Dan hal ini berlangsung terus-menerus hingga saat ini dia berumur 17 tahun.
Apakah bisa kau bayangkan betapa lelahnya dia??? Ooh Tuhan, apa ini sebuah karma kecil yang dia terima di dunia? Oke, mungkin aku terlalu berlebihan. Tapi maksudku adalah, menjelaskan suatu hal yang sama kepada orang yang berbeda, dalam frekuensi yang cukup banyak dan berkelanjutan, adalah aktivitas yang membosankan. MEMBOSANKAN! Sepertinya dia perlu membuat sebuah note kecil yang berisi tentang sejarah pe-nama-an atas dirinya itu. Sehingga ketika ada yang bertanya, kenapa namamu aneh? Kenapa nama panggilanmu tidak ada dalam nama panjangmu? Dia bisa dengan cekatan mengulurkan note itu dan segera beranjak pergi. Meluncur menghindari berbagai pertanyaan yang sama apabila dia terus berdiri di hadapan orang itu.
Tapi selain banyak kejelekan yang aku uraikan tadi, dia juga mendapatkan banyak manfaat dari namanya yang “membosankan” itu. Dia lebih di ingat oleh orang banyak, mendapat perhatian yang sedikit lebih di banding teman-temannya. Dan terkadang, dia juga merasa bangga dengan “gelar” yang melekat pada dirinya itu. Banyak orang bertanya, apakah kamu mempunyai keturunan Cina, Korea, atau Hongkong? Apakah kamu berasal dari luar Indonesia?
Wahai orang-orang yang baik hati, sesungguhnya dia adalah warga Negara Asli Indonesia. Apakah kalian perlu memeriksa KTPnya? Dan apakah kalian semua buta? Dia sama sekali tidak menunjukkan ciri-ciri orang keturunan. Wajah, kulit, mata, hidung, semuanya terlihat begitu Indonesia. Tapi itu cukup membanggakan baginya. Tak tau kenapa.
Suatu hari dia pergi mengikuti kursus untuk yang pertama kalinya. sudah menjadi peraturan bahwa setiap siswa baru harus melunasi administrasi terlebih dahulu, baru bisa mengikuti kursus. Dia pergi menuju bagian administrasi dan memberikan sejumlah uang. Tentu saja dia akan mendapatkan kwitansi setelah si pengurus menerima uang dan mengetahui namanya. Saat dia mendektekan namanya kepada si pengurus, si pengurus salah menuliskannya untuk yang pertama kali. Ini wajar. Hin Susan. Di coba untuk yang kedua kalinya. Hinsusan. Ketiga kalinya, Hind Susan. Dan yang paling parah, yang terakhir adalah Hindun Susan. Ohh Tuhan, seandainya tak ada dosa, akan ku cincang orang ini menjadi perkedel daging! Dan jadilah, aku yang menuliskan namaku di atas kertas kwitansiku sendiri.
cerita terakhir tentang Hind Sausan. oopss! aku salah. pasti bukan untuk yang terakhirr. hari itu entah pukul berapa, saat Hind Sausan sedang belajar B.indonesia di kelas. sudah menjadi rutinitas wajib, sebelum memulai pelajaran pasti akan di lakukan absen terlebih dahulu. saat beliau menyebut nama gadis malang ini, di mengatakan ... HAINBODY! wow ! menakjubkan! lebih heboh ketimbang iklan HandBody sungguhan sekalipun! Ggrrr !
Hind Sausan ohh Hind Sausan, engkau membuat harinya menjadi lebih berwarna-warni dan bervariasi. Meskipun sampai detik ini, dia tidak pernah mengetahui dalam surat apa namanya tercantum di AL-QUR’AN. Dan apakah Bunga Teratai memang benar-benar arti dari nama itu? Dia tak pernah tau. Tapi, MASA BODOH. Itu sudah terlanjur menjadi namanya. Dan tak mungkin lagi untuk di ubah ataupun berubah. :)
Si ayah bingung akan memberi nama apa untuk buah hatinya ini. Tiba-tiba seorang kerabat dekat datang dan mengusulkan sebuah nama. Yang mungkin sedikit aneh tapi begitu unik. HIND SAUSAN. Si ayah dan si ibu mengerutkan kening. Apa arti nama itu? Hanya itu yang berkelut di hati masing-masing orang yang berada di sana. Akhirnya si kerabat segera menjelaskan bahwa HIND SAUSAN itu berasal dari AL-QUR’AN yang berarti BUNGA TERATAI. Lalu si ayah dan ibu menambahkan nama ASRI di belakangnya, yahh .. Asri merupakan gabungan dari nama si Ayah dan si Ibu. Ajaib! Sekarang namanya bertambah satu kata menjadi HIND SAUSAN ASRI. Yang artinya pun berubah menjadi BUNGA TERATAI YANG INDAH. Wahh wahh .. memang benar-benar indah! (hehehe…)
Tapi sialnya, saat akan mencatatkan nama itu ke dalam akta kelahiran, si pencatat tidak mencantumkan nama ASRI di akhir nama! Ohh, musibah! Bagaimana bisa dia seenaknya mengubah nama seseorang tanpa membicarakannya dulu. Bahkan dia tidak ikut merasakan penderitaan sang ayah saat merawat ibu. Dan sekarang??? Dengan semena-mena dia mengubah nama seorang balita malang yang tak berdosa. Maka jadilah nama si bayi. (hanya) Hind Sausan.
Keluarga bingung akan memberi nama panggilan apa untuk bayi ini. Hind??? No! Sausan??? Apalagi! No no no! akhirnya setelah melewati berbagai rapat sengit, di putuskan bahwa nama panggilannya adalah ACHI. ASRI = ACHI. Begitulah si ibu membuat penjelasannya.
Hind Sausan tumbuh menjadi gadis yang biasa-biasa saja. Seperti anak-anak lain. Nothing special. Tapi hidupnya penuh keceriaan. Sehingga semuanya terasa begitu indah. Setiap kali dia bertemu dengan orang baru, lingkungan baru, situasi baru, tempat baru, atau apa pun yang baru (kecuali pakaian baru, sepatu baru, dsb), Ia harus selalu memperkenalkan diri di sertai dengan penjelasan panjang yang beretele-tele. Bukan untuk menceritakan tentang hobi, cita-cita, dsb. Tapi sebuah deskripsi panjang mengenai namanya. CUMA UNTUK NAMA! Dan hal ini berlangsung terus-menerus hingga saat ini dia berumur 17 tahun.
Apakah bisa kau bayangkan betapa lelahnya dia??? Ooh Tuhan, apa ini sebuah karma kecil yang dia terima di dunia? Oke, mungkin aku terlalu berlebihan. Tapi maksudku adalah, menjelaskan suatu hal yang sama kepada orang yang berbeda, dalam frekuensi yang cukup banyak dan berkelanjutan, adalah aktivitas yang membosankan. MEMBOSANKAN! Sepertinya dia perlu membuat sebuah note kecil yang berisi tentang sejarah pe-nama-an atas dirinya itu. Sehingga ketika ada yang bertanya, kenapa namamu aneh? Kenapa nama panggilanmu tidak ada dalam nama panjangmu? Dia bisa dengan cekatan mengulurkan note itu dan segera beranjak pergi. Meluncur menghindari berbagai pertanyaan yang sama apabila dia terus berdiri di hadapan orang itu.
Tapi selain banyak kejelekan yang aku uraikan tadi, dia juga mendapatkan banyak manfaat dari namanya yang “membosankan” itu. Dia lebih di ingat oleh orang banyak, mendapat perhatian yang sedikit lebih di banding teman-temannya. Dan terkadang, dia juga merasa bangga dengan “gelar” yang melekat pada dirinya itu. Banyak orang bertanya, apakah kamu mempunyai keturunan Cina, Korea, atau Hongkong? Apakah kamu berasal dari luar Indonesia?
Wahai orang-orang yang baik hati, sesungguhnya dia adalah warga Negara Asli Indonesia. Apakah kalian perlu memeriksa KTPnya? Dan apakah kalian semua buta? Dia sama sekali tidak menunjukkan ciri-ciri orang keturunan. Wajah, kulit, mata, hidung, semuanya terlihat begitu Indonesia. Tapi itu cukup membanggakan baginya. Tak tau kenapa.
Suatu hari dia pergi mengikuti kursus untuk yang pertama kalinya. sudah menjadi peraturan bahwa setiap siswa baru harus melunasi administrasi terlebih dahulu, baru bisa mengikuti kursus. Dia pergi menuju bagian administrasi dan memberikan sejumlah uang. Tentu saja dia akan mendapatkan kwitansi setelah si pengurus menerima uang dan mengetahui namanya. Saat dia mendektekan namanya kepada si pengurus, si pengurus salah menuliskannya untuk yang pertama kali. Ini wajar. Hin Susan. Di coba untuk yang kedua kalinya. Hinsusan. Ketiga kalinya, Hind Susan. Dan yang paling parah, yang terakhir adalah Hindun Susan. Ohh Tuhan, seandainya tak ada dosa, akan ku cincang orang ini menjadi perkedel daging! Dan jadilah, aku yang menuliskan namaku di atas kertas kwitansiku sendiri.
cerita terakhir tentang Hind Sausan. oopss! aku salah. pasti bukan untuk yang terakhirr. hari itu entah pukul berapa, saat Hind Sausan sedang belajar B.indonesia di kelas. sudah menjadi rutinitas wajib, sebelum memulai pelajaran pasti akan di lakukan absen terlebih dahulu. saat beliau menyebut nama gadis malang ini, di mengatakan ... HAINBODY! wow ! menakjubkan! lebih heboh ketimbang iklan HandBody sungguhan sekalipun! Ggrrr !
Hind Sausan ohh Hind Sausan, engkau membuat harinya menjadi lebih berwarna-warni dan bervariasi. Meskipun sampai detik ini, dia tidak pernah mengetahui dalam surat apa namanya tercantum di AL-QUR’AN. Dan apakah Bunga Teratai memang benar-benar arti dari nama itu? Dia tak pernah tau. Tapi, MASA BODOH. Itu sudah terlanjur menjadi namanya. Dan tak mungkin lagi untuk di ubah ataupun berubah. :)
Senin, 18 Juli 2011
Antara Hidupku dan Mentega
aku menginginkan itu! ohh, benar-benar bagus dan menakjubkan!
suatu hari aku berjalan di antara benyak elatase yang sungguh menggoda. berkeliaran tanpa tujuan. dan jelalatan ke berbagai arah. memandang ini, memandang itu. nikmat meskipun hanya melihat.
lalu aku berjalan menyusuri jalan setapak tanpa teman. hanya sendiri, sepi. serasa terdampar di sebuah pulau yang mungkin hanya berpenghuni beberapa setan imigran yang tak punya tempat tinggal. karena tak kulihat sesosok orang pun di tempat itu.
tapi selang beberapa waktu kemudian, aku bertemu dengan seorang dokter. entah apa yang sedang di carinya di jalan setan itu. yang jelas, aku melihatnya sedang memperhatikan sesuatu. tepatnya memperhatikan langit. pandangannya menerawang jauh ke alam entah di mana. kuperhatikan dia. pikiranku mulai melayang ke atas awan. seandainya aku adalah seorang dokter. kan ku obati semua orang-orang sakit di sekitarku. gratis! mungkin aku bisa menjadi duta kesehatan untuk rakyat di seluruh dunia. ohh hebat!
puas melamunkan dokter, aku memutuskan untuk pergi menuju minimarket terdekat untuk membeli eskrim. di tengah jalan aku melihat ada wanita gagah berseragam coklat. anggun tapi tegas dan berwibawa. polisi wanita. di saat itu pula aku merasa ingin menjadi polisi wanita. bisa membantu orang-orang menyeberang jalan. dan mungkin membantu menangkap para teroris. ohh Tuhan, kenapa aku tidak bercita-cita menjadi polisi saja sejak aku kecil?
"Hey!"
sebuah suara yang aku kenal. temanku. yah, dia temanku. mungkin lebih tepatnya dia adalah calon mantan temanku. aku rasa dia pantas masuk nominasi deportasi dalam daftar pertemananku. tapi semua berubah setelah kami mulai bercakap-cakap. dia memujiku dengan beberapa pujian. mengatakan bahwa aku adalah sosok manusia yang menarik dan inspiratif. dan akhirnya ... aku batal memasukannya dalam nominasi deportasiku. apa aku adalah seonggok patung yang haus akan pujian?? sehingga aku dapat dengan mudah melupakan banyak kesalahannya.
lalu aku memutuskan untuk pulang. dan menonton film drama romantis yang aku suka. belum setengah jam aku menontonnya, tiba-tiba aku menangis. konyol! aku menangis hanya karena adegan seekor kucing tertabrak mati karena menyeberang jalan sembarangan. bahkan kucing itu tidak benar-benar mati! belum tentu aku akan menangis apabila aku benar-benar melihat kejadian itu secara nyata di depan mataku! tapi kali ini aku harus mengakui, bahwa aku telah menangis demi semua kebohongan seorang penyusun naskah sebuah film hollywood. ahh!
setelah adegan berlinang air mataku telah berakhir, aku memutuskan untuk menulis sesuatu. mungkin seperti cerpen, tapi bukan benar-benar cerpen. atau mungkin seperti puisi, tapi bukan benar-benar puisi. seketika itu juga tanganku menari indah di permukaan keypad. pikiranku melayang jauh. tak peduli sekitar, aku hanya sibuk bercumbu dengan tulisan-tulisan itu.
suatu hari aku merasa marah, aku menangis. dan benar-benar tak karuan! tapi itu tak berlangsung lama. hanya dengan sedikit obrolan aku kembali luluh.
suatu hari aku menginginkan sesuatu, sangat menginginkannya! tapi setelah kau mendapatnya, aku mulai merasa bosan dan menginginkan sebuah pembaharuan lain. yang tentu saja terlihat lebih menarik dari apa yang aku punya.
apakah itu tandanya aku bukan wanita yang teguh pendirian? apakah aku sudah cukup pantas untuk di nobatkan sebagai si Ratu Impulsif??
yang jelas, aku mungkin merasa seperti mentega. mudah luluh, tapi tetap melengkapi makanan yang awalnya biasa-biasa saja, menjadi lebih luar biasa.
suatu hari aku berjalan di antara benyak elatase yang sungguh menggoda. berkeliaran tanpa tujuan. dan jelalatan ke berbagai arah. memandang ini, memandang itu. nikmat meskipun hanya melihat.
lalu aku berjalan menyusuri jalan setapak tanpa teman. hanya sendiri, sepi. serasa terdampar di sebuah pulau yang mungkin hanya berpenghuni beberapa setan imigran yang tak punya tempat tinggal. karena tak kulihat sesosok orang pun di tempat itu.
tapi selang beberapa waktu kemudian, aku bertemu dengan seorang dokter. entah apa yang sedang di carinya di jalan setan itu. yang jelas, aku melihatnya sedang memperhatikan sesuatu. tepatnya memperhatikan langit. pandangannya menerawang jauh ke alam entah di mana. kuperhatikan dia. pikiranku mulai melayang ke atas awan. seandainya aku adalah seorang dokter. kan ku obati semua orang-orang sakit di sekitarku. gratis! mungkin aku bisa menjadi duta kesehatan untuk rakyat di seluruh dunia. ohh hebat!
puas melamunkan dokter, aku memutuskan untuk pergi menuju minimarket terdekat untuk membeli eskrim. di tengah jalan aku melihat ada wanita gagah berseragam coklat. anggun tapi tegas dan berwibawa. polisi wanita. di saat itu pula aku merasa ingin menjadi polisi wanita. bisa membantu orang-orang menyeberang jalan. dan mungkin membantu menangkap para teroris. ohh Tuhan, kenapa aku tidak bercita-cita menjadi polisi saja sejak aku kecil?
"Hey!"
sebuah suara yang aku kenal. temanku. yah, dia temanku. mungkin lebih tepatnya dia adalah calon mantan temanku. aku rasa dia pantas masuk nominasi deportasi dalam daftar pertemananku. tapi semua berubah setelah kami mulai bercakap-cakap. dia memujiku dengan beberapa pujian. mengatakan bahwa aku adalah sosok manusia yang menarik dan inspiratif. dan akhirnya ... aku batal memasukannya dalam nominasi deportasiku. apa aku adalah seonggok patung yang haus akan pujian?? sehingga aku dapat dengan mudah melupakan banyak kesalahannya.
lalu aku memutuskan untuk pulang. dan menonton film drama romantis yang aku suka. belum setengah jam aku menontonnya, tiba-tiba aku menangis. konyol! aku menangis hanya karena adegan seekor kucing tertabrak mati karena menyeberang jalan sembarangan. bahkan kucing itu tidak benar-benar mati! belum tentu aku akan menangis apabila aku benar-benar melihat kejadian itu secara nyata di depan mataku! tapi kali ini aku harus mengakui, bahwa aku telah menangis demi semua kebohongan seorang penyusun naskah sebuah film hollywood. ahh!
setelah adegan berlinang air mataku telah berakhir, aku memutuskan untuk menulis sesuatu. mungkin seperti cerpen, tapi bukan benar-benar cerpen. atau mungkin seperti puisi, tapi bukan benar-benar puisi. seketika itu juga tanganku menari indah di permukaan keypad. pikiranku melayang jauh. tak peduli sekitar, aku hanya sibuk bercumbu dengan tulisan-tulisan itu.
suatu hari aku merasa marah, aku menangis. dan benar-benar tak karuan! tapi itu tak berlangsung lama. hanya dengan sedikit obrolan aku kembali luluh.
suatu hari aku menginginkan sesuatu, sangat menginginkannya! tapi setelah kau mendapatnya, aku mulai merasa bosan dan menginginkan sebuah pembaharuan lain. yang tentu saja terlihat lebih menarik dari apa yang aku punya.
apakah itu tandanya aku bukan wanita yang teguh pendirian? apakah aku sudah cukup pantas untuk di nobatkan sebagai si Ratu Impulsif??
yang jelas, aku mungkin merasa seperti mentega. mudah luluh, tapi tetap melengkapi makanan yang awalnya biasa-biasa saja, menjadi lebih luar biasa.
Aku dan Kedok Wanita
Aku adalah wanita, yang sejujurnya tak mampu untuk bermunafik. Aku adalah wanita, yang sejujurnya tak mampu untuk berkelit. Dan aku adalah wanita, yang sejujurnya tak mampu untuk menghindar. Aku ingin ini, aku ingin itu .. yang ku yakin semua wanita pun akan memintanya suatu hari nanti. Aku merengek, aku menangis. Bukan karna aku lemah. Tapi karna memang aku adalah wanita!
Aku selalu ingin di mengerti, tapi sangat sulit untuk mengerti. Aku selalu ingin di puji, meski sangat sulit untuk memuji. Tapi setidaknya, cobalah untuk memujiku. Dan itu terasa sungguh menyejukkan, meski ku tau bahwa itu hanyalah kebohongan. Aku ingin selalu di ajak, tapi enggan untuk mengajak. Yaa! Sekali lagi karena aku seorang wanita!
Tidak bisakah aku memakai kedok wanita untuk menutupi semua egoku ?? wanita, wanita, yah .. memang, karna aku adalah seorang wanita ..
Aku selalu ingin di mengerti, tapi sangat sulit untuk mengerti. Aku selalu ingin di puji, meski sangat sulit untuk memuji. Tapi setidaknya, cobalah untuk memujiku. Dan itu terasa sungguh menyejukkan, meski ku tau bahwa itu hanyalah kebohongan. Aku ingin selalu di ajak, tapi enggan untuk mengajak. Yaa! Sekali lagi karena aku seorang wanita!
Tidak bisakah aku memakai kedok wanita untuk menutupi semua egoku ?? wanita, wanita, yah .. memang, karna aku adalah seorang wanita ..
Sabtu, 16 Juli 2011
Catatan Si Brondong “Handphone”
Kriik .. kriikk .. kriikk ..
Suara jangkrik itu menggema begitu keras di telingaku. Kupandangi langit-langit atap kamarku. Ah, bosan. Ku putuskan untuk menghidupkan lantunan music favoritku.
Kemudian not demi not mulai merasuk lembut dalam daun telingaku. Meskipun sedikit. Setidaknya lagu Maliq n D’essentials itu mampu mengusir rasa bosanku. Sembari bergumam, aku melirik handphone. Ada SMS!
Ku lihat ada sebuah nama kesayangan yang tertera di layarnya. Segera ku buka dengan penuh semangat. Aku menarik nafas berat. Ternyata dia melupakanku. Aku menunggu hampir empat jam tapi ternyata dia hanya lupa padaku. Apa?? LUPA?? Muak!
Aku memutuskan untuk tak membalas. Dan segera ingin menenangkan diri di bawah bantal.
Pada pagi yang cerah itu, aku membuka mata. Ku raih handphoneku, dan kulihat ada nama yang sama seperti kemarin sedang menunggu balasanku. Yah, seperti biasa. Ucapan selamat pagi yang penuh cinta, di tambah dengan permintaan maaf. Aku mulai luluh, dan emosiku tak lagi berkuasa.
Hari itu semua berjalan lancar. Tapi tidak pada hari berikutnya.
Pada suatu siang yang terik, aku sedang meneguk jus semangka kesukaanku. Di selingi dengan berbagai obrolan hangat dengan para sahabatku. Kemudian ada sesosok berpawakan gagah yang sangat ku kenal sedang berjalan menuju meja tempatku duduk. Tapi oohh, dia berbelok! Dan sama sekali tak menyapaku. KAMU ANGGAP APA AKU INI ????? hanya lima kata itu yang sedang bergema di otakku. Meluncurkan sebuah bom dari atap hatiku. Melemparkan berbuah-buah granat yang menghujam jantungku. dan rasanya lebih sakit ketimbang tergores pisau daging yang biasa ku gunakan. Aku marah! Seandainya aku sebuah gunung merapi, pasti aku sudah meletus melebihi letusan gunung Krakatau sekalipun! Hhhh !
Aku memutuskan untuk tidak memperdulikannya. sekitar jam 3 sore dia berkirim pesan, tapi tak ku balas. Lalu dia berusaha menelpon, tapi tak ku angkat. Sampai pada akhirnya, dia berkirim pesan kembali sekitar jam 7 malam. Aku rasa dulu ibunya sedang berjualan baju bekas ketika sedang mengandung anaknya ini. Karena setiap kali aku marah, setiap kali pula dia menyuguhiku dengan banyak gombalan. Dan di saat itu pula, aku luluh. Yah, luluh untuk yang kesekian kalinya.
Suatu pagi saat aku sedang sibuk mengunyah sarapan pagiku, dia berkirim pesan. Tapi… tapi pesan penuh cinta itu bukan untukku ! ooh, betapa hati ini ingin membanting lemari yang ada di hadapanku! Aku balas dengan nada kata paling ketus yang aku punya. Lalu segera ku matikan handphoneku. Sekali lagi aku merasa MUAK !
Sekitar jam 2 siang segera ku hidupkan handphoneku, yah .. handphone malang yang selalu jadi sasar amukanku! Lalu benda malang itu langsung bergetar berkali-kali. Mungkin lebih dari 10 kali. Dan sudah bisa di tebak isinya. PERMINTAAN MAAF. Untuk yang kesekian kalinya. kembali kata-kata manis ia lontarkan. Dan kali ini, aku tak berdaya, LAGI!
Seminggu setelah kejadian itu, hubungan kita berjalan dengan berseri-seri. Tapi hal menyebalkan kembali terulang. Dia pergi bersuka ria bersama teman-temannya tanpa memperdulikanku. Nah baby, kapan kamu terakhir kali mengajakku kencan? Kurasa jarang, benar-benar jarang. Kamu selalu memiliki berjuta alasan untuk menolak pergi denganku, atau tidak memperdulikanku. Tapi ketika kamu berada dalam posisiku sekarang, kamu selalu menuntut banyak perhatian. Dan bodohnya, aku selalu luluh!
Hariku selalu berawal, berjalan, dan berakhir dengan handphone. Bercinta dengan benda seluler itu. Berkutat dengan banyak kata. Dan mungkin aku akan semakin lancar membaca. Melebihi para penikmat Koran sekalipun. Terimakasih sayang, karena kamu aku jadi semakin banyak membaca. TERIMAKASIH.
Suara jangkrik itu menggema begitu keras di telingaku. Kupandangi langit-langit atap kamarku. Ah, bosan. Ku putuskan untuk menghidupkan lantunan music favoritku.
Kemudian not demi not mulai merasuk lembut dalam daun telingaku. Meskipun sedikit. Setidaknya lagu Maliq n D’essentials itu mampu mengusir rasa bosanku. Sembari bergumam, aku melirik handphone. Ada SMS!
Ku lihat ada sebuah nama kesayangan yang tertera di layarnya. Segera ku buka dengan penuh semangat. Aku menarik nafas berat. Ternyata dia melupakanku. Aku menunggu hampir empat jam tapi ternyata dia hanya lupa padaku. Apa?? LUPA?? Muak!
Aku memutuskan untuk tak membalas. Dan segera ingin menenangkan diri di bawah bantal.
Pada pagi yang cerah itu, aku membuka mata. Ku raih handphoneku, dan kulihat ada nama yang sama seperti kemarin sedang menunggu balasanku. Yah, seperti biasa. Ucapan selamat pagi yang penuh cinta, di tambah dengan permintaan maaf. Aku mulai luluh, dan emosiku tak lagi berkuasa.
Hari itu semua berjalan lancar. Tapi tidak pada hari berikutnya.
Pada suatu siang yang terik, aku sedang meneguk jus semangka kesukaanku. Di selingi dengan berbagai obrolan hangat dengan para sahabatku. Kemudian ada sesosok berpawakan gagah yang sangat ku kenal sedang berjalan menuju meja tempatku duduk. Tapi oohh, dia berbelok! Dan sama sekali tak menyapaku. KAMU ANGGAP APA AKU INI ????? hanya lima kata itu yang sedang bergema di otakku. Meluncurkan sebuah bom dari atap hatiku. Melemparkan berbuah-buah granat yang menghujam jantungku. dan rasanya lebih sakit ketimbang tergores pisau daging yang biasa ku gunakan. Aku marah! Seandainya aku sebuah gunung merapi, pasti aku sudah meletus melebihi letusan gunung Krakatau sekalipun! Hhhh !
Aku memutuskan untuk tidak memperdulikannya. sekitar jam 3 sore dia berkirim pesan, tapi tak ku balas. Lalu dia berusaha menelpon, tapi tak ku angkat. Sampai pada akhirnya, dia berkirim pesan kembali sekitar jam 7 malam. Aku rasa dulu ibunya sedang berjualan baju bekas ketika sedang mengandung anaknya ini. Karena setiap kali aku marah, setiap kali pula dia menyuguhiku dengan banyak gombalan. Dan di saat itu pula, aku luluh. Yah, luluh untuk yang kesekian kalinya.
Suatu pagi saat aku sedang sibuk mengunyah sarapan pagiku, dia berkirim pesan. Tapi… tapi pesan penuh cinta itu bukan untukku ! ooh, betapa hati ini ingin membanting lemari yang ada di hadapanku! Aku balas dengan nada kata paling ketus yang aku punya. Lalu segera ku matikan handphoneku. Sekali lagi aku merasa MUAK !
Sekitar jam 2 siang segera ku hidupkan handphoneku, yah .. handphone malang yang selalu jadi sasar amukanku! Lalu benda malang itu langsung bergetar berkali-kali. Mungkin lebih dari 10 kali. Dan sudah bisa di tebak isinya. PERMINTAAN MAAF. Untuk yang kesekian kalinya. kembali kata-kata manis ia lontarkan. Dan kali ini, aku tak berdaya, LAGI!
Seminggu setelah kejadian itu, hubungan kita berjalan dengan berseri-seri. Tapi hal menyebalkan kembali terulang. Dia pergi bersuka ria bersama teman-temannya tanpa memperdulikanku. Nah baby, kapan kamu terakhir kali mengajakku kencan? Kurasa jarang, benar-benar jarang. Kamu selalu memiliki berjuta alasan untuk menolak pergi denganku, atau tidak memperdulikanku. Tapi ketika kamu berada dalam posisiku sekarang, kamu selalu menuntut banyak perhatian. Dan bodohnya, aku selalu luluh!
Hariku selalu berawal, berjalan, dan berakhir dengan handphone. Bercinta dengan benda seluler itu. Berkutat dengan banyak kata. Dan mungkin aku akan semakin lancar membaca. Melebihi para penikmat Koran sekalipun. Terimakasih sayang, karena kamu aku jadi semakin banyak membaca. TERIMAKASIH.
Catatan Si Brondong
Pagi itu aku terbangun dengan seribu kantuk yang menerpa. Karena malamnya aku hanya dapat memejamkan mata kurang dari lima jam. Segera ku ambil handphoneku, dan ku tatap sayu. Tak ada SMS! Oohh, betapa aku ingin marah di kala itu. Tapi aku diam, karena aku tidak ingin semua tau bahwa aku kecewa. Di mata banyak orang, aku terlihat kuat dan bukan sosok yang pecemburu. Yah, memang. Aku memang bukan orang yang pecemburu jika kamu tidak membuatku cemburu dengan semua foto-foto dan orang-orang itu !
Bangkit, dan bergegas memandang cermin. Terlihat sesosok monster di dalamnya. Mungkin seperti shrek, mak lampir, atau apa pun itu. Mata datar tanpa ekspresi. Lalu ku raih handukku dan segera ku menenggelamkan diri dalam pemandian yang dingin di pagi itu.
Ahh, cowok macam apa dia! Tidak ada pengertian, dan hanya keangkuhan yang tampak di luar. Apa aku harus mengajarinya dulu saat akan berbicara serius? Apa aku harus memberitahunya dulu apabila aku sedang marah ? bukankah itu adalah salah satu mukjizat lelaki? Dapat dengan mudah mereka membaca tingkah laku seorang wanita.
Aku berusaha pergi dari kekonyolanku itu. Aku tak mau memulai, aku bukan cowok. Dan aku juga bukan cewek jalang yang mau menghambur-hamburkan harga diri demi cowok. Itulah yang ada di pikiranku kala itu. Pikiran penuh amarah.
Coba ku ingat, kapan terakhir kali dia mengirim SMS ucapan selamat pagi saat aku terbangun? Kapan terakhir kali dia mengajakku kencan? Kapan terakhir kali dia memberi kata-kata manis saat aku akan pergi tidur? Ahh, aku tak tau.
Semua orang pasti mempunyai mimpi dan kesukaan. Semua orang pasti punya, dan aku tau itu! Tapi apa pantas kalau dia mengacuhkanku hanya demi bercinta dengan sebuah benda mati? Ingin ku banting saja benda itu, agar dia tidak akan membuatmu lupa lagi denganku!
Satu hari, kamu berkumpul dengan mereka. Aku tidak pernah melarang. Tapi yah, sekali lagi kamu melupakanku. Aku rasa, itu akan terus berjalan. Dan aku memutuskan untuk diam.
Ahh, memang hidup yang egois.
Bangkit, dan bergegas memandang cermin. Terlihat sesosok monster di dalamnya. Mungkin seperti shrek, mak lampir, atau apa pun itu. Mata datar tanpa ekspresi. Lalu ku raih handukku dan segera ku menenggelamkan diri dalam pemandian yang dingin di pagi itu.
Ahh, cowok macam apa dia! Tidak ada pengertian, dan hanya keangkuhan yang tampak di luar. Apa aku harus mengajarinya dulu saat akan berbicara serius? Apa aku harus memberitahunya dulu apabila aku sedang marah ? bukankah itu adalah salah satu mukjizat lelaki? Dapat dengan mudah mereka membaca tingkah laku seorang wanita.
Aku berusaha pergi dari kekonyolanku itu. Aku tak mau memulai, aku bukan cowok. Dan aku juga bukan cewek jalang yang mau menghambur-hamburkan harga diri demi cowok. Itulah yang ada di pikiranku kala itu. Pikiran penuh amarah.
Coba ku ingat, kapan terakhir kali dia mengirim SMS ucapan selamat pagi saat aku terbangun? Kapan terakhir kali dia mengajakku kencan? Kapan terakhir kali dia memberi kata-kata manis saat aku akan pergi tidur? Ahh, aku tak tau.
Semua orang pasti mempunyai mimpi dan kesukaan. Semua orang pasti punya, dan aku tau itu! Tapi apa pantas kalau dia mengacuhkanku hanya demi bercinta dengan sebuah benda mati? Ingin ku banting saja benda itu, agar dia tidak akan membuatmu lupa lagi denganku!
Satu hari, kamu berkumpul dengan mereka. Aku tidak pernah melarang. Tapi yah, sekali lagi kamu melupakanku. Aku rasa, itu akan terus berjalan. Dan aku memutuskan untuk diam.
Ahh, memang hidup yang egois.
Langganan:
Postingan (Atom)