Kresekk .. kresekk ..
Ku buka bungkus alumunium kue yang baru saja aku beli. ku taruh di atas piring dan segera ku bawa ke meja makan. Ku nikmati suapan demi suapan, sembari menikmati alunan music rock-alternative yang aku suka. Di tengah-tengah ku mengunyah, tiba-tiba terbesit ingatanku mengenai banyak orang. Dengan otomatis otakku berputar, me-remind segala hal yang pernah singgah dalam otakku. Aku ingat saat sedang bersama dia, bersama dia, bersama dia, bersama dia, bersama dia, bersama dia, dan bersama semua orang yang aku kenal.
Rrrtt .. rrrrttt …
Handphone yang ada di depanku bergetar, segera ku jangkau letaknya yang sedikit jauh di pojok meja. Hmm .. 1 New Message. Tentunya dari nama yang sangat familiar denganku. Tapi aku putuskan untuk membalas nanti saja. Ku letakkan kembali handphoneku, tapi kali ini tepat di hadapanku.
Tiba-tiba teringat hal tentang orang-orang lain, yang juga pernah hadir di hidupku, tapi tak pernah ku harapkan kehadirannya. Hhhh ! benar-benar memuakkan bila ku ingat segala tentang orang-orang itu. Cepat-cepat ku ganti dengan ingatan yang lain. Benar-benar malas ku mengingatnya.
Ku suapkan lagi cake ke dalam mulutku. Lezat! Ku teguk Hot Choco Coffee yang tadi aku beli bersamaan dengan cake.
Ku ingat lagi si pengirim SMS. Ahh, dia benar-benar orang baik. Lelaki sederhana yang mampu membuatku melayang, meskipun kadang-kadang. Dan menerimaku apa adanya dengan penuh kasih. Aku menyukainya. Ohh tidak! Aku lebih dari sekedar menyukainya. Meninggalkankannya adalah sebuah kebodohan yang sulit di lupakan. Aku memang bukan sosok yang penuh dengan bualan. Aku juga bukan sosok yang selalu menunjukkan cinta di hadapan orang banyak. Tapi aku mencintainya dengan bersahaja, sederhana tapi aku rasa sangat bermakna.
Lalu pikiranku berganti dengan dokumen yang lain. Tentang mereka, yah .. tentang mereka yang benar-benar aku sayang. Mereka yang selalu ada untukku. Seperti martabak coklat. Selalu lengket di manapun dan kapanpun. Mengarungi hiruk pikuk kota bersama-sama, mengomentari berbagai hal yang ada, dan berbagi apa pun yang kita punya. Kami ber-enam, dan itu sudah cukup mampu untuk meramaikan suasana. Perselisihan memang kadang terjadi, tapi yah .. aku sudah bilang, kami seperti martabak manis. Akan kembali lengket meskipun bersilisih. Ahh, aku benar-benar menyayangi mereka.
Lamunanku tergugah sebentar, ada suara aneh yang ku dengar dari dapur. ku tengok, dan ternyata air yang aku masak tadi telah mendidih. Segera ku matikan kompor, dan kembali ke dalam alam khayalku. Penuh imajinasi dan emosional. Melamun terkadang memang menjadi aktivitas yang nikmat.
Kembali ku duduk dalam diam. Ku pandangi chessecakeku. Hanya tinggal separo. Ku putuskan untuk menghabiskannya sore ini juga, menimbun lemak yang benar-benar lezat.
Lalu ku ingat orang-orang yang sekarang hidup seatap dengangku. Ahh, tidak terungkapkan cintaku kepada mereka. Mungkin aku mencintai mereka lebih dari aku mencintai diriku sendiri. Di malam yang dingin, aku terbangun karena tenggorokanku terasa kering. Ku dengar ada suara isak tangis dari kamar ibuku, lalu segera ku intip. Dan ternyata ibu sedang mengadu kepada Sang Khalik dengan berlinang air mata. Dan di situ ibu .. menyebut namaku! Yah, NAMAKU! Ooh Tuhan, seketika itu pula air mataku tak terbendung. Segera ku lari ke kamar dan ku terisak-isak di bawah bantal. Aku tidak mengada-ada, aku juga tidak terispirasi dari sebuah lagu. Tapi ini memang terjadi. Ibuku menangis untukku. di situ hatiku semakin menggebu-gebu untuk semakin mencintai beliau.
Ku ayunkan sendokku, tapi ku merasa ada yang aneh. Ku tengok ke bawah. Dan ternyata .. chessecakeku telah lenyap tanpa sisa! Sialan!
Aku rasa hidupku terkadang manis seperti coklat, masam seperti jeruk, meluluhkan penuh haru seperti chessecake, dan terkadang pahit seperti coffee .. tapi pada akhirnya pasti akan terasa nikmat bagaikan Orange Cheesecake & Choco Coffee ..
always try to enjoy whatever happens in my life. because memories and experiences are the guidelines for the future. thanks for all my beloved person. I love you all.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar